ANGIN
MONSOON INDONESIA
Indonesia
adalah negara kepulauan terbesar di bumi. Laut dan atmosfer bergandengan sangat erat (strongly
coupled), sehingga perubahan salah satu komponen akan merubah komponen sistem
iklim lain. Karakteristik iklim wilayah Indonesia adalah campuran antara darat
dan laut yang membentuk benua maritim. Indonesia yang terletak di antara benua
Asia dan Australia berada dalam suatu sistem pola angin yang disebut sistem
angin Monsoon (monsoon). Angin Monsoon bertiup ke arah tertentu pada suatu
periode sedangkan pada periode lainnya angin bertiup dengan arah yang
berlawanan. Terjadinya angin Monsoon ini karena terjadi perbedaan tekanan udara
antara daratan Asia dan Australia (Wyrtki, 1961). Pada bulan Desember –
Februari di belahan bumi utara terjadi musim (season) dingin sedangkan di
belahan bumi selatan terjadi musim panas sehingga pusat tekanan tinggi di
daratan Asia dan pusat tekanan rendah di daratan Australia. Keadaan ini
menyebabkan angin berhembus dari daratan Asia menuju Australia. Angin ini
dikenal di sebelah selatan katulistiwa sebagai angin Muson Barat Laut atau
Angin Monsoon Barat. Sebaliknya pada bulan Juli – Agustus berhembus angin Monsoon
Tenggara atau Angin Monsoon Timur dari daratan Australia yang bertekanan tinggi
ke daratan Asia yang bertekanan rendah. (Sugiarta ,dkk,2011)
Sirkulasi
air laut di perairan Indonesia dipengaruhi oleh sistem angin Monsoon. Oleh
karena sistem angin Monsoon ini bertiup secara tetap, walaupun kecepatan
relatif tidak besar, maka akan tercipta suatu kondisi yang sangat baik untuk
terjadinya suatu pola arus. Pada musim barat, pola arus permukaan perairan
Indonesia memperlihatkan arus bergerak dari Laut Cina Selatan menuju Laut Jawa.
Di Laut Jawa, arus kemudian bergerak ke Laut Flores hingga mencapai Laut Banda.
Sedangkan pada saat Monsoon Tenggara, arah arus sepenuhnya berbalik arah menuju
ke barat yang akhirnya akan menuju ke Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961).
Proses Terjadinya Angin Monsoon
Muson
(monsoon) terjadi karena daratan menghangat dan menyejuk lebih cepat daripada
air. Hal ini menyebabkan suhu di darat lebih panas daripada di laut pada musim
panas. Udara panas di darat biasanya berkembang naik, menciptakan daerah
bertekanan rendah. Ini menciptakan sebuah angin yang sangat konstan yang
bertiup ke arah daratan. Curah hujan yang terkait disebabkan udara laut yang
lembap yang dialihkan ke arah pegunungan, yang kemudian menyebabkan
pendinginan, dan lalu pengembunan.
Pada
musim dingin, udara di darat menjadi lebih sejuk dengan cepat, tetapi udara
panas di laut bertahan lebih lama. Udara panas di atas laut berkembang naik,
menciptakan daerah bertekanan rendah dan angin sepoi-sepoi dari darat ke laut.
Karena perbedaan suhu antara laut dan daratan lebih kecil dibandingkan saat
musim panas, angin muson musim dingin tidak begitu konstan. Muson mirip dengan
angin laut, namun ukurannya lebih besar, lebih kuat dan lebih konstan.
Maka,
akibatnya adalah Gelombang subtropisnya mengarahkan angin-angin timur laut
untuk bertiup sepanjang Asia Selatan, menyebabkan air stream kering yang menciptakan
langit yang cerah di India dari bulan November hingga Mei. Sementara itu,
sebuah sistem bertekanan rendah berkembang di sebelah utara Australia dan
angin-angin diarahkan menuju Australia. Pada Muson Musim Dingin Timur Laut,
Australia dan Asia Tenggara menerima curah hujan yang besar.
Angin Monsoon
Menurut
Wyrtki (1961), keadaan musim di Indonesia terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
Ü
Musim barat (Desember – April)
Pada musim Barat
pusat tekanan udara tinggi berkembang diatas benua Asia dan pusat tekanan udara
rendah terjadi diatas benua Australia sehingga angin berhembus dari barat laut
menuju Tenggara. Di Pulau Jawa angin ini dikenal sebagai Angin Muson Barat
laut. Musim Barat umumnya membawa curah hujan yang tinggi di Pulau Jawa. Angin
muson barat berhembus pada bulan Oktober - April, matahari berada di belahan
bumi selatan, mengakibatkan belahan bumi selatan khususnya Australia lebih
banyak memperoleh pemanasan matahari daripada benua Asia. Akibatnya di
Australia bertemperatur tinggi dan tekanan udara rendah (minimum). Sebaliknya
di Asia yang mulai ditinggalkan matahari temperaturnya rendah dan tekanan
udaranya tinggi (maksimum). Oleh karena itu terjadilah pergerakan angin dari
benua Asia ke benua Australia sebagai angin muson barat. Angin ini melewati
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia serta Laut Cina Selatan. Karena melewati
lautan tentunya banyak membawa uap air dan setelah sampai di kepulauan
Indonesia turunlah hujan. Setiap bulan November, Desember, dan Januari
Indonesia bagian barat sedang mengalami musim hujan dengan curah hujan yang
cukup tinggi.
Ü
Musim Timur (April – Oktober)
Pada musim Timur
pusat tekanan udara rendah yang terjadi diatas Benua Asia dan pusat tekanan
udara tinggi diatas Benua Australia menyebabkan angin behembus dari Tenggara
menuju Barat Laut.Di Pulau Jawa bertiup Angin Muson Tenggara. Selama musim
Timur, Pulau Jawa biasanya mengalami kekeringan. Angin muson timur berhembus
setiap bulan April - Oktober, ketika matahari mulai bergeser ke belahan bumi
utara. Di belahan bumi utara khususnya benua Asia temperaturnya tinggi dan
tekanan udara rendah(minimum). Sebaliknya di benua Australia yang telah
ditinggalkan matahari, temperaturnya rendah dan tekanan udara tinggi
(maksimum). Terjadilah pergerakan angin dari benua Australia ke benua Asia
melalui Indonesia sebagai angin muson timur. Angin ini tidak banyak menurunkan
hujan, karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit seperti Laut Timor,
Laut Arafuru, dan bagian selatan Irian Jaya, serta Kepulauan Nusa Tenggara.
Oleh sebab itu, di Indonesia sering menyebutnya sebagai musim kemarau. Diantara
kedua musim, yaitu musim penghujan dan kemarau terdapat musim lain yang disebut
Musim Pancaroba (Peralihan). Peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau
disebut musim kemareng, sedangkan peralihan dari musim kemarau ke musim
penghujan disebut musim labuh. Adapun ciri-ciri musim pancaroba (peralihan),
yaitu antara lain udara terasa panas, arah angin tidak teratur, sering terjadi
hujan secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat dan lebat.
Ü
Musim Peralihan (Maret – Mei dan September –
November)
Periode Maret-Mei dikenal seagai musim Peralihan I atau
Muson pancaroba awal tahun, sedangkan periode Septemer–November disebt musim
peralihan II atau musim pancaroba akhir tahun. Pada musim-musim Peralihan,
matahari bergerak melintasi khatulistiwa, sehingga angin menjadi lemah dan arahnya
tidak menentu.
SUMBER:
http://kelautankita.blogspot.com/2012/04/angin-monsoon-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Muson
http://arnudin.blogspot.com/2012/11/arus-monsoon-indonesia-armondo-akibat.html
ijin share yah kak
ReplyDeleteperdana axis 4g